Perubahan ketebalan lapisan batubara akan mempengaruhi penyebaran penambangan batubara dan perencanaan produksi, menghasilkan peningkatan tingkat penggalian dan berkurangnya tingkat pemulihan. Ketika penambangan normal menemukan hilangnya ketebalan lapisan batubara, penipisan, dan bifurkasi, itu akan menyebabkan kehilangan daerah yang tidak dapat disempurnakan, meningkatkan kandungan geng penambangan batubara, dan mengurangi kualitas batubara. Oleh karena itu, jika kita dapat memahami dan menguasai ketebalan lapisan batubara dan perubahan hukumnya sebelum tambang batu bara ditambang, kita dapat memberikan jaminan geologis yang kuat untuk tambang batubara dan meningkatkan manfaat ekonomi perusahaan. Teknologi deteksi ketebalan jahitan batubara melalui transmisi gelombang seismik eksplorasi, yang diinovasi oleh CCTEG XI 'An Institute Research (Group) Co., Ltd, pada dasarnya adalah mendeteksi distribusi badan pasir yang dikembangkan dalam jahitan batubara. Distribusi zona penipisan dalam lapisan batubara tidak teratur, tetapi dibandingkan dengan batuan di sekitarnya, lapisan batubara memiliki karakteristik kecepatan perambatan gelombang elastis rendah dan kepadatan rendah, yaitu, impedansi gelombang rendah. Ketika gelombang saluran merambat dalam lapisan batubara dan bertemu batas bodi pasir dari zona gerusan, amplitudo, kecepatan dan faktor -faktor lain dari sinyal gelombang saluran yang ditransmisikan akan berubah. Prediksi ketebalan lapisan batubara dengan gelombang saluran transmisi adalah menggunakan detektor yang diatur pada lubang bor, dinding sumur, jalan raya atau guntingan wajah yang bekerja untuk menerima sinyal gelombang saluran yang ditransmisikan ini, mengidentifikasi dan menganalisisnya, dan kemudian memprediksi perubahan ketebalan lapisan batubara di seluruh wajah yang diekspos dengan kuantal.